Travel umroh di Makassar yang telah memberangkatkan ribuan jamaah umroh. Telp. 082344613539 (H. Faisal)

Senin, 14 September 2015

UMROH


Selama hidup, Rasululloh berkesempatan menunaikan 4 kali ibadah umroh dan 1 kali ibadah haji. Tiga umroh Rasululloh dilaksanakan pada bulan Zulkhaidah di tahun yang berbeda.  Sedangkan satu umroh lainnya adalah umroh yang menyertai haji wada’nya pada tahun ke sepuluh Hijrah. Disebut haji wada’ karena pada saat ibadah haji ini Rasululloh menyampaikan khutbah wada’ hanya berselang beberapa waktu setelah perjalanan haji itu, Rasululloh jatuh sakit yang mengantarkan beliau berpulang ke rahmatulloh.

Umroh pertama Rasululloh dilaksanakan pada tahun ke enam setelah Hijrah dari Mekkah ke Madinah. Bersama sekitar 1400 orang sahabatnya. Rasululloh mulai umroh dengan miqot di Dzulhulaifah. Namun baru saja sampai di daerah Hudaibiyyah, langkah Rasululloh harus terhenti karena kafir quraisy yang saat masih menguasai Masjidil Haram menyangka kaum muslimin hendak menyerang Mekkah. Padahal kondisi Rasululloh dan sahabat saat itu sudah berkain ikhrom, tidak membawa senjata kecuali perbekalan makanan. Praktis perjalanan umroh yang pertama ini tidak bisa berlanjut dan berakhir dengan menyembelih dam karena tidak bisa melanjutkan tawaf, sa’i dan tahalul.

Perjalanan itu sendiri melahirkan sebuah perjanjian yang dikenal dengan perjanjian hudaibiyyah. Salah satu isi perjanjian itu, Rasululloh harus menunda kunjungan ke kota Mekkah sampai tahun depan.  Setahun kemudian barulah Rasululloh dan para sahabat dapat menyempurnakan ibadah umroh . Perjalanan umroh kedua ini lebih dikenal dengan khada yaitu pengganti umroh pertama yang batal karena dihalangi penduduk Mekkah.

Beberapa keutamaan Umroh :

Dari Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387).

Aisyah berkata, ” Wahai Rasululloh, apakah wanita wajib berjihad?” Beliau menjawab ” Iya, dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan umroh”. (HR Ibnu Majah 2901, hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani).

Dari Abu Hurairah, Rasululloh SAW bersabda ” Antara umroh yang satu dengan yang lainnya, itu akan menghapus dosa diantara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga” (HR Bukhari 1773 dan Muslim 1349)

0 komentar:

Posting Komentar